Jumat, 26 April 2019

Santri dan Ilmu


Selama ini santri lulusan pondok pesan-tren masih sedikit yang membahas suatu permasalahan dengan menggabungkan ilmu agama dan ilmu umum. Padahal ilmu-ilmu umum sangat mendukung terhadap permasala-han agama.
            Contoh kecil dalam permasalahan zakat misalnya, untuk menghitung berapa zakat yang harus dikeluarkan, dibutuhkan ilmu hitung atau matematika agar jawaban yang diperoleh lebih akurat.
            Lebih lanjut jika pembahasan yang diambil itu adalah tentang al-Quran yang kebetulan ayat-ayatnya mengisyaratkan untuk menjelaskan ilmu-ilmu umum, maka untuk mendapatkan informasi lebih tentang itu, tentunya harus mempelajari dan mengkaji ilmu-ilmu umum, baru kemudian dicocokan dengan ayat tersebut.
            Seperti yang diungkapkan oleh Prof. Dr. Quraish Shihab ketika menafsirkan surat ad-Dzariat ayat 47, ”Dan langit kami bangun dengan ’tangan-tangan’ Kami, dan sesunguhnya Kami benar-benar Maha Meluaskan”. Maksud dari kata meluaskan menurut beliau adalah bahwa alam semesta yang kita huni ini terus menerus berkembang dan berkembang.  Ini dikenal dengan teori ekspansi. Teori tersebut menjelaskan nebula di luar galaksi tempat kita tinggal, menjauh dari kita dengan kecepatan yang berbeda-beda. Karena jauh sebelum kita menempati planet ini, tata surya dan berbagai macam galaksi sudah terbentuk terlebih dahulu tetapi belum ada kesempurnaan.
            Begitulah kira-kira hasil penggabungan antara ilmu-ilmu agama dengan ilmu-ilmu umum. Ilmu-ilmu umum menjadi penunjang bagi ilmu-ilmu agama serta menjadi tambahan khazanah Islami.
            Sebelum mempelajari suatu ilmu dan  beranjak untuk membahas suatu permasalahan, terlebih dahulu kita harus mengetahui mana ilmu inti dan mana ilmu bantu. Apakah al Quran, ilmu tafsir, hadits, fiqh termasuk ilmu inti? Dan ilmu biologi, matematika, sosiologi, fisika termasuk ilmu bantu? Sehingga konsentrasi terhadap ilmu-ilmu agama bisa lebih optimal.
            Perlu adanya penjelasan tentang hal itu agar kita tidak terkecoh oleh pelajaran-pelajaran yang dipelajari. Karena pembahasan yang diambil menyangkut permasalahan agama.
            Untuk menggabungkan antara ilmu agama dan ilmu umum tentu tidaklah mudah. Karena dibutuhkan suatu ketelitian dan kesabaran serta wawasan yang memadai. Penulis yakin santri yang belajar di pondok pesantren sudah barang tentu mampu dan mengusai ilmu-ilmu agama, apalagi jika santri tersebut berpendidikan di pondok pesantren yang notabenenya adalah salafiyah, serta banyaknya santri yang mondok telah puluhan tahun.
            Kenapa harus santri yang menggabung-kan antara kedua ilmu ini? Ya, karena santrilah yang dianggap mampu untuk mengerjakan tugas ini. Karena inti persoalan adalah masalah agama. Sedangkan ilmu umum hanya sebagai penunjang untuk memahami lebih lanjut tentang permasalahan agama.
            Dengan begitu kemampuan seorang santri tidak hanya sebatas sebagai seorang da’i, imam tahlil, imam masjid. Melainkan seorang santri yang hebat, berpengetahuan yang luas serta berkeyakinan teguh terhadap agama Islam. Wallahu A’lam.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Santri dan Ilmu

Selama ini santri lulusan pondok pesan-tren masih sedikit yang membahas suatu permasalahan dengan menggabungkan ilmu agama dan ilmu um...